Jumat, 29 Juni 2012

Cara Memasang Antena TV

Menonton Televisi adalah salah aktivitas yang sulit ditinggalkan oleh masyarakat dunia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Ada yang memilih menonton acara berita, ada juga yang memilih acara hiburan, seperti musik, drama, komedi, dsb. Untuk bisa melihat acara TV secara jernih, diperlukan sebuah antena TV yang mampu menangkap sinyal yang dipancarkan stasiun pemancar TV dengan baik. 


Setelah itu, gelombang yang ditangkap harus disalurkan ke pesawat TV untuk diolah dan dikeluarkan dalam bentuk gambar dan suara yang jernih. Setiap pesawat TV yang diproduksi pabrikan pasti disertai sebuah unit antena TV agar bisa digunakan untuk melihat acara-acara TV dengan jernih dan bersuara bagus.

Antena itu terbuat dari stainless steel dalam bentuk stick yang bisa ditarik memanjang atau dipendekkan sesuai dengan kebutuhan. Sayangnya, tidak semua antena bawaan pabrik itu bisa menangkap sinyal dengan sempurna. Terlebih adalah TV yang memiliki layar dengan jenis LCD atau LED. Banyak sekali keluhan yang mengatakan bahwa antena TV yang menjadi satu paket, ketika membeli selalu saja tidak bisa menghasilkan gambar yang jernih dan suara yang bagus.

Penyebab lain, antena TV model tarik kurang bisa bekerja secara efektif adalah karena jarak atau lokasi pesawat TV yang terlalu jauh dari stasiun pemancar atau repeaternya (pemancar ulang). Permasalahan-permasalahan yang timbul akibat antena TV yang tidak bisa bekerja secara optimal, antara lain sebagai berikut.
  • Gambar yang dihasilkan di layar pesawat TV berbintik-bintik tidak jernih.
  • Suara yang dihasilkan tidak bisa stereo lagi.
  • Satu acara dari sebuah stasiun TV mungkin bisa diterima dengan baik, tapi acara lain dari stasiun TV yang berbeda bisa jadi memiliki kualitas gambar yang sangat buruk;- Antena TV seringkali mengandung aliran listrik (meskipun sangat kecil) yang bisa mengejutkan orang yang memegang atau menyentuhnya.
  • Permasalahan yang timbul akibat buruknya kualitas antena TV bawaan pabrik itu bisa diselesaikan oleh adanya produk-produk antena yang dijual di pasaran.
Sebenarnya antena ini sangat mudah dibuat oleh siapapun. Namun, karena keterbatasan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu atau dua buah antena yang mahal, maka akan lebih efektif jika kita membeli antena itu di toko elektronik saja. Harganya tidak terlalu mahal, hasilnya tidak perlu diragukan lagi.

Jenis antena TV yang dijual di pasaran pada umumya terdiri dari dua macam, yaitu tipe out door dan tipe in door. Untuk tipe outdoor, biasanya digunakan oleh oleh pemilik TV yang berada di lokasi yang miskin sinyal. Daerah ini biasanya terletak di pegunungan, sehingga gelombang yang dipancarkan repeater tidak bisa ditangkap dengan maksimal oleh antena in door. 

Antena Out Door

Antena out door dipasang diluar rumah biasa disebut sebagai antena out door. Antena ini akan bisa berfungsi dengan optimal bila dipasang dengan benar melalui langkah-langkah sebagai berikut.
  • Siapkan antena yang telah dibeli secara knock down.
  • Rakit sesuai petunjuk perakitan.
  • Pasang kabel-kabel dan connector dengan benar.
  • Pilih kabel yang berkualitas, biasanya ditandai dengan harga yang lebih mahal dan banyak digunakan oleh masyarakat setempat.
  • Sesuaikan panjang kabel dengan perkiraan letak antena out door dan rencana letak TV.
  • Ikatkan antena ourdoor pada ujung sebuah tiang bambu yang panjang dan lurus, gunakan kawat stainless steel sebagai tali pengikat.
  • Berdirikan tiang bambu sampai tegak lurus ke atas.
  • Sandarkan tiang bambu pada dinding rumah.
  • Colokkan kepala connector antena kepada slot antena pada TV (biasanya terletak di bagian belakang, berbentuk bulat besar).
  • Nyalakan TV, pilih salah satu chanel stasiun TV yang paling sering ditonton.
  • Putar posisi arah antena menghadap, hentikan putaran ketika TV mendapatkan gambar dan suara yang terbaik.
  • Ubahlah ke chanel-chanel TV yang lain, pastikan tidak ada yang menghasilkan gambar dan suara yang tidak jernih.
  • Setelah posisi arah antena sudah dipilih, segera ikat tiang bambu penyangga antena out door pada benda yang statis dan memiliki bahan yang kuat. Jangan sampai tiang antena berubah arah terkena angin hanya karena ikatan yang kurang kuat.
Antena TV out door yang dipasang pada tiang bambu ternyata juga memiliki kelemahan, terutama jika turun hujan angin yang dahsyat. Antena ini mudah sekali lepas dan hancur karena terpaan angin yang terlalu kencang.

Di samping itu, bahaya petir juga selalu mengancam karena cara pemasangan seperti ini seringkali mengakibatkan antena sebagai benda yang memiliki posisi paling tinggi di antara benda yang lain. Benda yang paling tinggi inilah yang paling banyak menjadi sasaran halilintar.
Kalau yang terkena petir hanya antena-nya saja tidak masalah. Tapi, kalau arus listrik petir itu tersalurkan ke dalam pesawat TV, bisa menjadikan TV rusak terbakar.

Begitu juga jika kebetulan tiang antena itu dipegang anggota keluarga, maka sengatan listrik bisa langsung menyerang orang yang memegang antena itu. Berdasarkan banyaknya kekhawatiran atas keamanan pemakaian antena out door di luar rumah pada posisi yang terlalu tinggi, kini pemasangan antena outdoor banyak disiasati dengan memasangnya di dalam genteng rumah dan di atas plafon rumah.

Cara ini dinilai cukup optimal dalam menangkap sinyal dari antena repeater terdekat, tapi tetap aman dari sambaran petir dan terpaan angin. Kualitas gambar dan suara pun akan stabil karena pada posisi ini antena tidak akan bisa bergerak sama sekali. Harga antena TV untuk penggunaan out door sangat variatif. Antena ini kebanyakan dijual dengan harga Rp 50.000,00 hingga Rp 100.000,00 tergantung jenis bahan, desain, dan hasil gambar dan suara yang dihasilkan. 

Antena In Door

Di toko-toko elektronik, antena TV  in door banyak sekali dijual dengan berbagai ragam. Ada yang berbentuk miniatur antena out door, ada pula yang berbentuk separuh bola (para bola) yang bisa diputar arah hadapnya sesuai kebutuhan penangkapan sinyal yang terbaik. 

Antena in door biasanya diletakkan di atas TV, jika pesawat TV masih menggunakan teknologi layar tabung CRT. Pada TV dengan layar LED dan LCD, antena TV in door biasa diletakkan di atas almari TV atau di atas plafon. Antena in door yang diletakkan pada posisi yang cukup tinggi itu biasanya mampu menangkap sinyal dengan sangat baik. Gambar dan suara yang dihasilkan pada pesawat TV pun menjadi lebih baik pula. 

Antena in door biasanya dibeli dalam bentuk knokck down di toko elektronik. Sesampai di rumah, antena ini bisa dirakit dengan mudah mengikuti petunjuk perakitannya. Pada saat membeli, sebaiknya pilih antena dengan bahan paling bagus dan hasil penangkapan sinyal paling bagus. Kualitas antena ini biasanya ditandai dengan harga yang lebih mahal dari antena in door yang lain. Selain kualitas bahan, kualitas antena in door bisa dilihat dari desainnya.

Antena yang berbentuk cembung akan mampu menangkap sinyal dari repeater secara lebih baik dari pada antena in door dengan bentuk jari-jari pipa alumunium. Utamakan pula memilih antena in door yang memiliki kabel yang ekstra panjang karena tidak menutup kemungkinan antena in door ini akan dipasang di atas plafon, di atas almari, atau di tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang lainnya. 

Harga antena in door sangat bervariasi. Ada yang dijual dengan harga sangat murah, yaitu Rp 15.000,00 per set (termasuk rangkaian antena dan kabel), tapi ada pula yang dijual dengan harga Rp 50.000,00 per set. Yang jelas, ketika membeli antena TV in door, kita harus tahu betul kualitas hasil penangkapan sinyal pada antena yang dimiliki pemilik toko dengan cara diujicobakan pada sebuah televisi. Harga tersebut sewaktu-waktu dapat berubah.

1 komentar:

  1. mas mau nanya, saya punya antena dengan boster..jernih gambarnya (sudah tes di rumah). yang ingin saya tanyakan. bahaya tidak jika saya taruh di dalam rumah?rumah saya bertingkat dan saya pasang di dalam ruangan di atas. Apa petir bisa masuk rumah?karena mau menyasar ke antena tv saya? ada yang kata petir sering menyasar benda yang menangkap sinyal...mohon tanggapanya, terimakasih.

    BalasHapus